Brilio.net - Setiap hari manusia dituntut terus beraktivitas. Oleh sebab itu manusia membutuhkan energi untuk bisa terus aktif menjalani hidup. Asupan energi tersebut bisa didapatkan tak lain dari makan. Satu di antaranya adalah berasal dari 'makanan pokok sejuta umat' di Indonesia yaitu nasi. Terbuat dari beras, rasanya tak kenyang kalau belum makan nasi.
Kenapa orang merasa belum kenyang kalau tidak makan nasi? Seolah merasa ketagihan, hal ini karena indeks glikemik nasi begitu tinggi. Unsur glikemik lantas mendatangkan respons otak, membuat perasaan ketagihan akan nasi.
-
Penderita diabetes masih boleh mengonsumsi nasi, berikut 9 anjuran yang perlu diperhatikan Untuk membantu orang mengelola kadar gula darah.
-
10 Makanan pengganti nasi buat sahur, sehat & mengenyangkan Bisa jadi pilihan alternatif bagi yang sedang diet dan mengurangi asupan gula
-
Tanpa disadari, 7 kebiasaan makan nasi ini bikin berat badan bertambah Apabila dikonsumsi dengan cara yang salah, bisa mengurangi nilai fungsinya sebagai penghilang rasa lapar.
Nasi putih pulen yang masih hangat, cocok disantap dengan segala jenis lauk-pauk. Mulai dari lauk kering, berbumbu saus, hingga pendamping sayur berkuah. Ditambah dengan sambal dan renyahnya kerupuk, serasa surga dunia.
Namun sayang belum banyak yang tahu ternyata ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dicampur nasi, lho. Apabila dicampur dan rutin dikonsumsi, kemungkinan bisa mengakibatkan gangguan kesehatan. Meski belum dirasakan sekarang, dampaknya bisa muncul ketika usia lanjut nanti.
Apa saja makanan yang tidak boleh dicampur nasi? Simak ulasan lengkapnya seperti Brilio Food rangkum dari berbagai sumber, Minggu (22/8).
1. Mi instan.
foto: pixabay.com
Mi adalah makanan olahan karbohidrat yang tidak baik dimakan bersama nasi. Jika kamu lalai terus menerus makan nasi campur mi, dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko terkena diabetes dan kenaikan berat badan. Terlepas dari kandungan karbohidrat mengenyangkan itu, mi juga mengandung kalori tinggi lho.
2. Daging merah.
foto: pixabay.com
Terlalu banyak mengonsumsi nasi dengan porsi berlebih bisa berakibat diabetes. Terlebih lagi jika ditambah daging merah secara bersamaan dan terus menerus. Kedua makanan ini punya kandungan glukosa yang sulit dicerna tubuh. Dilansir dari webefit, makan nasi bareng daging merah bisa menaikkan risiko diabetes semakin tinggi. Imbangi pola makan sehat dengan menambahkan banyak sayur.
3. Jagung.
foto: pixabay.com
Jagung sering jadi makanan pendamping nasi yang ternyata juga tak baik jika digabung lho. Alih-alih sehat dan mengenyangkan, makanan ini justru bisa berbahaya bagi tubuh. Seiring waktu, kandungan karbohidrat pada jagung bisa bersatu dengan nasi menghancurkan pertahanan kesehatan tubuh. Pada 100 gram jagung mengandung karbohidrat tinggi, yakni sebanyak 25 gram.
4. Timun.
foto: pixabay.com
Nasi yang digoreng jadi 'nasi goreng' adalah santapan lezat dan mendunia dari Indonesia. Siapa sangka nasi goreng juga bisa berbahaya apabila dikonsumsi bersama timun. Padahal selama ini timun jadi topping utama nasi goreng lho. Usut punya usut, dilansir dari Science Daily, makan nasi goreng bareng timun bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
5. Kentang.
foto: pixabay.com
Baik kentang asli hingga sederet produk kentang juga tidak boleh dimakan bersama nasi. Bukan tanpa sebab, nasi dan kentang adalah makanan tinggi karbohidrat yang susah dicerna. Sama-sama karbohidrat, dua makanan ini malah bikin nutrisi jadi tidak seimbang. Dikhawatirkan pula akan terjadi penumpukan asupan karbohidrat.
6. Gorengan yang diolah pakai tepung.
foto: pixabay.com
Segala jenis gorengan, mulai dari tempe hingga tahu goreng sangat nikmat dipadukan dengan nasi hangat. Walaupun enak di mulut, minyak jenuh dari gorengan bercampur karbohidrat tinggi ini sangat dikhawatirkan bisa menaikkan risiko penyakit kardiovaskular.
7. Ubi.
foto: pixabay.com
Ubi memiliki kandungan yang hampir mirip seperti nasi. Yup, keduanya kaya akan karbohidrat. Pada 100 gram ubi mengandung 21 gram karbohidrat. Tidak hanya bisa berdampak menaikkan berat badan, ubi dan nasi bisa berisiko menjadi penyebab diabetes.