Brilio.net - Menjalani diet sering kali identik dengan mengurangi makanan favorit, termasuk keju. Namun, bagi pecinta keju, kabar baiknya adalah tidak semua keju harus dihindari saat diet. Ada beberapa jenis keju yang rendah kalori dan tetap bisa dinikmati tanpa rasa bersalah. Keju-keju ini tidak hanya lezat, tetapi juga dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang seimbang.
Keju sering kali dianggap sebagai makanan yang tinggi lemak dan kalori, tetapi kenyataannya, ada beberapa jenis keju yang lebih ramah diet. Memilih keju yang tepat dapat membantu menjaga asupan kalori tetap terkendali sambil tetap menikmati rasa gurih dan tekstur lembut yang diinginkan. Dengan sedikit pengetahuan dan pilihan yang tepat, keju bisa menjadi bagian dari menu diet yang menyenangkan.
-
7 Roti rendah kalori yang cocok untuk diet, perhatikan jumlah konsumsinya Temukan pilihan roti rendah kalori yang mendukung program diet tanpa mengorbankan rasa.
-
7 Makanan tinggi kalori rendah karbohidrat, lezat dan cocok untuk diet Temukan makanan tinggi kalori rendah karbohidrat yang lezat dan cocok untuk diet sehat.
-
7 Saus rendah kalori cocok untuk diet, serba menggugah selera Temukan saus rendah kalori yang lezat dan cocok untuk diet sehat tanpa mengorbankan rasa.
Berikut adalah daftar tujuh keju rendah kalori yang bisa menjadi pilihan saat menjalani diet. Setiap jenis keju ini memiliki karakteristik unik yang membuatnya cocok untuk berbagai hidangan, dari salad hingga camilan sehat.
-
Cottage cheese.
Cottage cheese adalah salah satu keju yang paling populer di kalangan pelaku diet. Keju ini rendah lemak dan kalori, serta kaya akan protein. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang ringan membuatnya mudah dipadukan dengan berbagai bahan lain, seperti buah-buahan segar atau sayuran. Cottage cheese juga bisa dijadikan sebagai pengganti krim dalam berbagai resep, memberikan rasa creamy tanpa tambahan kalori berlebih.
-
Ricotta cheese.
Ricotta cheese adalah keju Italia yang sering digunakan dalam hidangan pasta dan lasagna. Meskipun terlihat creamy, ricotta sebenarnya memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan keju lainnya. Keju ini juga kaya akan protein dan kalsium, menjadikannya pilihan yang baik untuk menambah nutrisi dalam diet. Ricotta bisa digunakan sebagai olesan roti atau campuran dalam smoothie untuk menambah rasa dan tekstur.
-
Feta cheese.
Feta cheese dikenal dengan rasa asin dan teksturnya yang crumbly. Keju ini sering digunakan dalam salad Yunani dan hidangan Mediterania lainnya. Feta memiliki kandungan kalori yang lebih rendah dibandingkan keju keras lainnya, dan rasanya yang kuat berarti hanya perlu digunakan dalam jumlah sedikit untuk menambah cita rasa pada hidangan. Feta juga mengandung asam lemak sehat yang baik untuk jantung.
-
Mozzarella cheese.
Mozzarella adalah keju yang sering ditemukan pada pizza dan pasta. Versi rendah lemak dari mozzarella menawarkan rasa yang sama lezatnya dengan kalori yang lebih sedikit. Mozzarella rendah lemak bisa menjadi pilihan yang baik untuk menambah keju pada hidangan tanpa menambah banyak kalori. Keju ini juga kaya akan kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang.
-
Parmesan cheese.
Parmesan adalah keju keras yang memiliki rasa yang sangat kuat dan tajam. Karena rasanya yang intens, hanya sedikit parmesan yang diperlukan untuk menambah rasa pada hidangan. Ini berarti kalori yang ditambahkan juga lebih sedikit. Parmesan sering digunakan sebagai taburan pada pasta, salad, atau sup, memberikan sentuhan akhir yang gurih dan lezat.
-
Swiss cheese.
Swiss cheese, dengan lubang-lubangnya yang khas, adalah keju yang memiliki rasa ringan dan sedikit manis. Keju ini memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan keju lainnya, menjadikannya pilihan yang baik untuk sandwich atau camilan. Swiss cheese juga kaya akan protein dan kalsium, yang penting untuk kesehatan otot dan tulang.
-
Goat cheese.
Goat cheese, atau keju kambing, memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang sedikit tajam. Keju ini biasanya lebih rendah kalori dan lemak dibandingkan keju sapi. Goat cheese bisa digunakan dalam salad, sebagai olesan roti, atau sebagai topping pada pizza. Keju ini juga mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Memilih keju yang tepat saat diet tidak hanya membantu mengontrol asupan kalori, tetapi juga menambah variasi dan kenikmatan dalam menu sehari-hari. Keju-keju rendah kalori ini menawarkan rasa yang lezat tanpa harus mengorbankan tujuan diet. Dengan sedikit kreativitas, keju bisa menjadi bagian dari pola makan sehat yang tetap memuaskan selera.
Selain memilih keju yang rendah kalori, penting juga untuk memperhatikan porsi yang dikonsumsi. Menggunakan keju sebagai pelengkap, bukan sebagai bahan utama, dapat membantu menjaga asupan kalori tetap terkendali. Mengombinasikan keju dengan sayuran segar, buah-buahan, atau biji-bijian utuh juga dapat meningkatkan nilai gizi dari hidangan.
Dengan berbagai pilihan keju rendah kalori yang tersedia, diet tidak harus berarti mengorbankan rasa. Menikmati keju dengan bijak dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang seimbang. Jadi, jangan ragu untuk menambahkan keju-keju ini ke dalam menu diet dan nikmati setiap gigitan dengan penuh rasa.