Brilio.net - Bagi pemula, membeli jahe di pasar barangkali bukan perkara yang mudah. Bentuk dan warnanya yang tampak seragam membuat kamu cenderung sulit menentukan mana jahe yang paling segar dan berkualitas baik. Oleh karena itu penting untuk mengetahui ciri-ciri jahe yang bagus.

Jahe yang digunakan untuk memasak atau membuat minuman (wedang) biasanya adalah jahe yang sudah tua. Sedangkan memilih jahe tua ini juga harus selektif. Karena jahe tua yang berkualitas bagus akan beraroma yang lebih kuat.

Tak perlu bingung, kamu bisa simak beberapa trik memilih jahe yang dibagikan oleh seorang pedagang angkringan melalui channel YouTube. Pedagang angkringan sendiri memang dikenal kerap menyajikan minuman jahe dengan aroma kuat dan pedas. Hal ini rupanya berasal dari jahenya itu sendiri, lho.

"Kita harus bisa memilih jahe yang bau, yang bagus, yang tua, yang pedas karena kalau kita tidak bisa memilihnya, nanti tingkat kepedasannya kurang," terang YouTube/Purwanto 11.

Apa saja trik memilih jahe bagus yang bisa dipakai untuk makanan dan minuman? Simak ulasan lengkapnya seperti BrilioFood rangkum dari YouTube/Purwanto 11, Senin (17/10).

 

Sesuaikan Dengan Kebutuhan.

1. Pilih jenis jahe yang tepat.

foto: YouTube/Purwanto 11

Ada beberapa jenis jahe yang bisa kamu temukan. Di antaranya ada jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah. Dari ketiga jenis jahe tersebut, jahe emprit dikenal memiliki tingkat pedas yang lebih tinggi dan aromanya pun kuat. Jahe emprit pun paling sering digunakan untuk berbagai keperluan, terutama untuk minuman.

2. Bentuknya lebih kecil dan pipih.

foto: YouTube/Purwanto 11

Jahe emprit memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan jahe lainnya. Jika dilihat dari bentuknya, jahe emprit cenderung pipih. Jika ingin aroma jahe yang pedas dan kuat, hindari membeli jahe yang ukurannya besar seperti jahe gajah.

3. Warnanya kuning kecokelatan.

foto: YouTube/Purwanto 11

Jahe emprit yang sudah tua biasanya memiliki kulit berwarna kuning kecokelatan. Semakin gelap warna jahe, semakin kuat aromanya. Sedangkan jahe muda memiliki warna lebih pucat dengan bagian ujung kemerahan. Nah, menggunakan jahe muda ini seringkali menimbulkan rasa pahit pada masakan, lho.

4. Kulit jahe lebih kasar.

foto: YouTube/Purwanto 11

Bagian kulit jahe emprit tua sudah banyak yang mengelupas dan sedikit kasar. Tapi jangan pula memilih jahe yang sudah keriput, ya. Karena jahe keriput menandakan sudah lama dipetik. Hindari juga memilih jahe yang kulitnya terlalu mulus, biasanya jahe tersebut masih muda dan aromanya kurang kuat.

5. Terdapat serat seperti rambut.

foto: YouTube/Purwanto 11

Saat jahe dipatahkan, biasanya terdapat serat seperti rambut di bagian dalamnya. Serat ini menandakan bahwa jahe sudah sangat tua dan berkualitas bagus. Aroma dan rasanya pun bisa dipastikan jauh lebih pedas.

 

Jangan Asal Beli Lagi~

Selain menjelaskan tentang trik memilih jahe, rupanya pengguna YouTube/Purwanto 11 juga membagikan tips membuat wedang jahe, lho. Karena biasanya, tak sedikit yang membuat wedang jahe namun rasanya justru pahit. Melalui kolom komentar, dia memaparkan beberapa faktor yang membuat wedang jahe jadi pahit.

INFOGRAFIS TRIK MEMILIH JAHE TUA UNTUK MINUMAN, AROMANYA KUAT
© 2022 brilio.net/Bayu Kurniawan

"untuk ngilangin kepahitan di jahe,. _jahe jgn terllu bnyak niat ingin pedas malah akan pahit,. _karna cenderung jahe pahit berdampingan dgn jahe tua yg tingkat kepedasan nya sudah oke,. _dan menggeprek jahe cukup sampai jahe terlihat serat dalam nya,,jgn sampai hancur,,karna kepahitan jahe Terkandung bnyak pada kulit dan melekat satu pada daging jahe,. _saat menggepek niatnya menggeprek jgn niat menghancurkan geprek itu tidak hamcur juga tidak Utuh," terangnya.

Jadi tahu kan, bagaimana memilih jahe berkualitas yang baik untuk berbagai keperluan.