Brilio.net - Salah satu kesulitan seseorang yang ingin menurunkan berat badan adalah keinginan untuk makan yang tinggi karena sering merasa lapar. Keinginan untuk diet pun akhirnya terganggu.

Namun, jangan salah sangka dulu. Bisa jadi rasa lapar yang kamu rasakan bukan rasa lapar sebenarnya. Penelitian terbaru menemukan ada beberapa jenis rasa lapar yang justru membuat kamu gagal menurunkan berat badan.

Penulis Mindful Eating: A Guide to Rediscovering a Healthy and Joyful Relationship with Food, Jan Chozen Bays, mengatakan ketika indera manusia diaktifkan oleh makanan. Lalu, tubuh merespons dengan memasukkan makanan ke dalam mulut meski kita tidak lapar.

" Rasa lapar ini ini muncul sebagai sensasi, pikiran, dan bahkan emosi dalam tubuh, pikiran, dan hati kita seperti disampaikan," kata Bays, Rabu (7/8).

Lantas bagaiman cara mengenai rasa lapar dan cara mengatasinya? Dilansir brilio.net dari dream.co.id yang melansir Leaf Nutrisystem, berikut 5 rasa lapar dan cara mengatasinya agar tidak bikin gemuk.

1. Lapar mata.

Mata memiliki kekuatan untuk meyakinkan pikiran untuk mengabaikan sinyal dari perut dan tubuh. Bays mengatakan orang umumnya memutuskan berapa banyak makanan yang akan mereka makan berdasarkan umpan balik dari mata.

Sebuah penelitian yang dijelaskan dalam buku Brian Wansink, Mindless Eating: Why We Eat More Than We Think mengungkap popcorn seember ukuran besar, orang-orang mencelupkan 21 kali lebih banyak dan makan 173 kalori lebih banyak daripada orang-orang dengan ember berukuran sedang.

Cara mengatasi:

Ketika tergoda makanan, coba beri 'makan' mata lapar dengan sesuatu yang menarik atau indah seperti lukisan, orang lain di restoran atau daun di pohon di luar. Kamu mungkin terkejut mendapati 'rasa lapar' sudah mereda.

2. Lapar hidung.

Hidung kita selalu memburu, itu sebabnya ketika dikelilingi makanan di tempat-tempat selain restoran, seperti pekerjaan, di rumah, dan bahkan ketika kita duduk di luar, otak terus-menerus 'diyakinkan' untuk makan.

Cara mengatasi:

Sebelum makan, dekatkan piring ke hidung dan tarik napas dalam-dalam. Cobalah untuk mencium sebanyak mungkin bahan makanan dalam makanan. Saat makan, terus waspada dengan aroma (atau rasa). Setelah itu, duduk dan perhatikan berapa lama kamu bisa mencicipi makanan.

3. Lapar mulut.

Rasa lapar mulut muncul ketika mulut berkeinginan merasakan sensasi yang menyenangkan. Beberapa orang menyukai makanan panas sementara yang lain tidak. Beberapa suka ketumbar, sementara yang lain tidak tahan. Mulut menginginkan variasi rasa dan tekstur. Itulah mengapa produsen makanan ringan begitu sukses jika semakin kompleks rasanya, semakin bahagia mulut kita.

Cara mengatasi:

Jika memiliki kudapan, ketahui apa yang diinginkan oleh mulur, apakah sesuatu yang asin, manis, renyah, atau lembut. Sebelum makan, berhentilah sejak untuk menilai rasa lapar. Selama " makan," berhenti sejenak untuk melihat apakah mulut puas dan perlukah terus makan?

4. Lapar perut.

"Percaya atau tidak, perut tidak memberi tahu kita saat lapar. Kita memberi tahu perut kapan harus lapar," kata Bays.

Ketika makan tiga kali sehari, perut akan menggeram jika tidak diberi makan sesuai jadwal. Penting untuk mendengarkan ketika seluruh tubuh benar-benar lapar dan tidak makan hanya karena itu adalah " waktu" untuk makan.

Kita juga harus belajar untuk membedakan antara rasa lapar yang sebenarnya dan perasaan yang membingungkan seperti gastroesophageal reflux dengan kecemasan. Seringkali, kita makan untuk memadamkan perasaan tidak nyaman ini dan itu hanya memperburuk masalah.

Cara mengatasi:

Parhatikan kondisi perut di siang hari. Ketahui bagaimana perasaan saat perut kenyang. Ketika merasa lapar, tunda makan sampai benar-benar kenyang. Bisa jadi kamu hanya sedang stres atau bosan.

5. Lapar selular.

Menurut Bays, anak-anak tahu persis jenis makanan apa yang dibutuhkan tubuh mereka jika mereka mengalami dehidrasi, garam yang menipis, atau kekurangan mineral tertentu.

Ketika tumbuh, kita mendapatkan pesan yang saling bertentangan dari orang tua, teman sebaya, media, pengiklan, dan cermin, lalu kita mengabaikan kebutuhan tubuh kita. kita dapat memisahkan apa yang dibutuhkan tubuh dari apa yang dituntut oleh pikiran.

Cara mengatasi:

Unsur penting seperti air, garam, protein, dan lainnya memuaskan rasa lapar selular. Ketika sakit, tubuh sering mengirimkan pesan yang jelas (mengidam) untuk apa yang dibutuhkannya, kata Bays. Dengarkan pesan-pesan itu saat Anda merasa tidak enak badan. Tetap mendengarkan setelah tubuh merasa lebih baik. Sebelum ngemil, cobalah minum air putih atau minuman panas. Tinjau kembali 'rasa lapar' masih ada atau tidak.