Brilio.net - Lebaran memang identik dengan menu makanan tertentu, seperti opor ayam, gulai, dan rendang. Semua jenis makanan ini rasanya lezat banget. Sederet hidangan ini pun memiliki cita rasa gurih karena terbuat dari santan. Pantas kalau dijadikan hidangan idola untuk Lebaran.

Sayangnya, santan juga sering dikaitkan dengan risiko penyakit kolesterol jahat (LDL). Lemak sehat dalam santan bisa berubah menjadi lemak jenuh jika dimasak dengan cara yang keliru. Lemak jenuh inilah yang kemudian dapat menyebabkan berbagai macam risiko penyakit, termasuk kolesterol jahat.

Dilansir dari medlineplus.gov, terlalu banyak lemak jenuh dalam tubuh dapat menyebabkan kolesterol menumpuk di arteri (pembuluh darah). Selain itu, lemak jenuh juga dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) yang berpotensi menimbulkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Oleh karena itu, kebanyakan dari penderita kolesterol tinggi dan penyakit jantung cenderung berhati-hati saat mengonsumsi makanan bersantan. Walaupun hal ini juga bisa menimpa kamu yang punya kolesterol stabil, namun terlalu banyak mengonsumsi hidangan bersantan, lho.

Namun jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat memasak supaya santan tidak menimbulkan kolesterol tinggi. Cara ini pun cukup mudah diterapkan di rumah supaya tetap bisa menyantap makanan bersantan tanpa khawatir kolesterol jahat mengintai.

Nah, simak ulasan selengkapnya berikut yang telah BrilioFood rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (4/5).

 


Sayang Kalau Santan Tebuang Percuma. Yuk, Pakai Trik Ini.

1. Dimasak kurang dari 3 menit.

foto: unsplash.com

Santan yang dimasak terlalu lama cenderung berbahaya. Hal ini karena lemak sehat dalam santan bisa berubah menjadi kolesterol jahat. Oleh karena itu, cara memasak santan yang tepat adalah cukup 3 menit saja.

Saat memasak makanan santan, masukkan santan di bagian terakhir sebelum dihidangkan. Jangan membuat santan terlalu lama dalam suhu panas demi meminimalisir perubahan asam lemak sehat yang ada di dalamnya.

Santan sendiri sebenarnya mengandung lemak baik, asam lemak, dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh. Untuk mempertahankan lemak sehat tersebut, perlu kamu terapkan cara memasak yang benar, ya.

2. Jangan memasak hingga mendidih.

foto: unsplash.com

Pada dasarnya, santan memiliki banyak kandungan gizi. Mulai dari serat, besi, selenium, kalsium, fosfor, vitamin C, E, B1, B3, B5, dan B6. Namun deretan nutrisi tersebut bisa hilang jika diolah dengan keliru.

Kesalahan tersebut termasuk memasak santan hingga mendidih. Selain itu, memasak santan hingga mendidih dengan suhu sangat panas berkontribusi mengubah asam lemak menjadi lemak jenuh.

Lemak jenuh memang perlu dibatasi setiap harinya. Dilansir dari heart.org, The American Heart Association merekomendasikan 13 gram lemak jenuh perhati jika kebutuhan kalori hariannya mencapai 2.000.

3. Hindari mencampur santan dengan makanan yang tinggi kolesterol lain.

foto: freepik.com

Jika ingin mengonsumsi santan namun terhindar dari kolesterol tinggi, sebaiknya jangan mencampur santan dengan makananan yang tinggi kolesterol lain. Di antaranya seperti jeroan, babat, atau bagian daging yang tinggi lemak jenuh yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi.

Dilansir dari webmd.com, daging merah seperti sapi dan domba merupakan makanan yang tinggi lemak jenuh. Bahkan potongan daging sapi tanpa lemak pun masih mengandung 4,5 gram lemak jenuh per 100 gramnya. Oleh karena itu, pilih bahan-bahan yang mengandung nutrisi baik dan rendah lemak jenuh, ya.

Hal tersebut dapat membuat menu masakan santan tetap aman bagi kolesterol. Karena pada dasarnya santan merupakan bahan makanan yang sehat. Dilansir dari medicalnewstday.com santan bisa menyehatkan jantung. Kandungan trigliserida pada santan juga dapat merangsang energi atau memproduksi panas dalam tubuh jika dimasak dengan benar.

4. Jangan dipanaskan berulang kali.

foto: pixabay.com

Cara selanjutnya yang perlu diterapkan adalah dengan tidak memanaskan santan berulang kali. Santan yang dipanaskan berulang kali justru akan berubah menjadi minyak. Lemak jahat tersebut dapat berbahaya dan perlu dihindari.

Oleh karena itu, segera habiskan makanan bersantan yang telah dibuat untuk menghindari memanaskan ulang. Dengan begitu, mengonsumsi santan bisa tetap aman tanpa khawatir kolesterol jahat menyerang.

5. Bisa ganti santan dengan bahan lain.

foto: unsplash.com

Santan bisa membuat masakan semakin lezat. Namun jika ingin terhindar dari kolesterol tinggi saat mengonsumsinya, perlu untuk membatasi makanan bersantan apapun jenisnya. Cukup konsumsi santan sebanyak satu kali dalam seminggu.

Bisa juga mengganti penggunaan santan dengan bahan lain seperti susu atau krimer nabati supaya lebih sehat serta aman. Bahan-bahan ini pun cukup mudah ditemukan di pasaran. Namun perhatikan juga untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan.