Brilio.net - Ada berbagai jenis minyak yang bisa digunakan untuk memasak. Mulai dari minyak sayur, minyak kelapa, minyak kacang, minyak kanola, minyak alpukat, minyak bunga matahari, dan yang lainnya. Semua jenis minyak baik untuk digunakan, namun kembali lagi pada cara penggunaannya.
Minyak untuk memasak sebaiknya tidak dipakai secara berulang lebih dari dua kali. Risiko yang akan muncul jika minyak dipakai secara berulang adalah minyak bisa mengalami oksidasi, sehingga membuat makanan tidak sehat lagi dan bahkan membahayakan kesehatan tubuh.
-
5 Jenis minyak zaitun dan kegunaannya, jangan asal pakai Nggak semua minyak zaitun bisa dipakai buat memasak lho.
-
Trik jitu mengurangi penggunaan minyak untuk masak, jadi lebih hemat dan sehat Rupanya meski minyak disebut sehat, tapi kalorinya pun masih terbilang tinggi, lho.
-
9 Bahan pengganti minyak goreng agar terhindar dari kolesterol Cintai jantungmu dengan memilih menggoreng pakai bahan yang lebih sehat.
Di samping itu, ada beberapa minyak yang dianggap lebih sehat untuk digunakan saat memasak, salah satunya minyak zaitun. Biasanya, minyak ini digunakan oleh orang-orang yang sedang berdiet. Minyak zaitun memiliki nutrisi seperti antioksidan dan lemak tak jenuh, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Namun, banyak yang menganggap jika minyak zaitun tidak boleh digunakan untuk memasak. Padahal bisa saja, selama memperhatikan beberapa hal. Berikut empat cara gunakan minyak zaitun untuk memasak, seperti dilansir Brilio Food dari berbagai sumber pada Kamis (17/6).
1. Gunakan jenis minyak zaitun yang tepat.
foto: freepik.com
Minyak zaitun memiliki tiga jenis. Cara memilihnya tergantung dari seberapa suhu yang digunakan untuk memasak. Extra virgin olive oil memiliki batas titik asap 180 derajat celcius, classico memiliki batas titik asap 200 derajat celcius, dan extra light memiliki batas titik asap 220 derajat celcius.
Ketika minyak zaitun melewati titik asap yang telah disebutkan, malah merusak struktur minyaknya, sehingga kurang baik untuk dikonsumsi. Rusaknya struktur minyak zaitun ini bisa menghasilkan lemak dengan sifat karsinogen yang bisa sebabkan kanker.
Di samping itu, sebaiknya extra virgin olive oil atau minyak zaitun murni lebih disarankan untuk digunakan pada bahan makanan yang tidak dimasak saja, seperti salad. Untuk memasak, kamu bisa menggunakan jenis minyak zaitun lainnya.
2. Pantau dengan termometer.
foto: freepik.com
Agar tidak melewati batas suhu yang telah disebutkan, kamu bisa menggunakan termometer untuk mengukurnya. Kamu bisa menggunakan termometer yang memiliki ujung panjang maupun termometer tembak.
3. Bisa dipakai berulang.
foto: freepik.com
Selama minyak zaitun yang digunakan tidak melewati titik asap seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, minyak zaitun dapat aman jika dipakai berulang. Namun, jangan melebihi tiga kali pemakaian. Sebaiknya, minyak zaitun hanya dipakai sekitar dua sampai tiga kali penggorengan.
4. Perhatikan teknik menggoreng.
foto: freepik.com
Memang sah-sah saja jika minyak zaitun digunakan untuk menggoreng dengan jumlah minyak yang banyak. Namun, alangkah lebih baik, jika minyak zaitun hanya digunakan untuk menggoreng atau memasak makanan yang membutuhkan sedikit minyak saja. Seperti tumis, panggang di atas teflon, sup, dan lain-lain.