Brilio.net - Penyempitan pembuluh darah sering disebut juga aterosklerosis atau penyakit arteri koroner. Masalah ini terjadi ketika kondisi arteri mengalami pengerasan dan penyempitan akibat penumpukan plak. Plak sendiri terdiri dari kolesterol, lemak, kalsium, dan zat lain dalam darah.

Dampaknya, penyempitan arteri mengurangi aliran darah ke organ-organ tubuh sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan, tergantung lokasi penyumbatannya. Bisa memengaruhi arteri koroner (jantung), karotid (otak), dan perifer (kaki).

Untuk mencegah penyempitan pembuluh darah, kamu bisa mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. Hal yang penting dilakukan adalah menjaga asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Ada beberapa makanan yang dianggap bisa meningkatkan aliran darah, BrilioFood lansir dari berbagai sumber pada Jumat (2/8).

1. Blueberry.

foto: pexels.com

Buah berwarna biru keunguan ini kaya antioksidan, terutama antosianin. Kandungan inilah yang membantu melebarkan pembuluh darah, meningkatkan aliran darah. Nggak cuma itu, antioksidan juga bisa mengurangi peradangan dan kerusakan oksidatif pada pembuluh darah.

2. Salmon.

Sudah jadi rahasia umum kalau salmon merupakan sumber omega-3 yang sangat baik, terutama EPA dan DHA. Kandungan inilah yang mampu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko pembekuan darah. Nggak cuma itu, omega-3 juga bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi endotel.

3. Bayam.

foto: pexels.com

Bayam merupakan sayuran hijau kaya nitrat, yang akan diubah menjadi nitrit oksida dalam tubuh. Nitrit oksida membantu melebarkan pembuluh darah. Bayam juga mengandung antioksidan dan serat yang baik untuk kesehatan jantung. Kamu bisa mengolahnya jadi berbagai hidangan lezat atau diblender untuk jus.

4. Bawang putih.

Bawang putih mengandung allisin, senyawa yang membantu melebarkan pembuluh darah. Kandungan inilah yang mampu menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Bawang putih juga memiliki sifat antikoagulan ringan, mencegah pembekuan darah berlebihan. Bawang putih bisa dikonsumsi langsung atau dicampur ke dalam masakan.

5. Kacang walnut.

foto: pexels.com

Kacang walnut kaya akan asam lemak omega-3 jenis ALA. Selain itu, kacang walnut juga mengandung L-arginin yang membantu produksi nitrit oksida. Kandungan inilah yang mampu menurunkan peradangan dan meningkatkan fungsi endotel.

6. Tomat.

Tomat mengandung likopen, antioksidan kuat yang melindungi pembuluh darah. Nggak cuma itu, kandungan tersebut juga bisa membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol LDL. Selain itu, kandungan tomat juga dianggap bisa mengurangi risiko aterosklerosis.

7. Biji chia.

Biji chia merupakan sumber omega-3 nabati yang baik. Di mana bahan makanan satu ini kaya akan serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Bahkan biji chia juga mengandung antioksidan yang dapat melindungi pembuluh darah.

8. Apel.

foto: pexels.com

Apel mengandung quercetin, antioksidan yang membantu menjaga elastisitas pembuluh darah. Apel juga kaya pektin, serat larut yang dapat menurunkan kolesterol. Jika kolesterol terjaga, tekanan darah pun akan baik.

9. Kunyit.

Kunyit mengandung curcumin, senyawa anti-inflamasi yang kuat. Kandungan inilah yang bisa membantu meningkatkan fungsi endotel. Kandungan kunyit juga mengurangi risiko pembekuan darah dan aterosklerosis.

10. Brokoli.

foto: pexels.com

Brokoli merupakan salah satu sayuran hijau kaya sulforafan. Senyawa inilah yang mampu melindungi arteri dari kerusakan. Brokoli juga mengandung vitamin K yang penting untuk kesehatan pembuluh darah. Selain itu, brokoli juga tinggi serat dan antioksidan.

11. Dark chocolate (cokelat hitam dengan kakao minimal 70%).

Dark chocolate mengandung flavonoid yang membantu melebarkan pembuluh darah. Makanan satu ini dianggap bisa membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah.

Cara mengatasi pembuluh darah tersumbat.

Jika aliran darah sudah telanjur tersumbat, mau nggak mau kamu harus melakukan berbagai pendekatan, tergantung pada tingkatan keparahan. Berikut adalah beberapa cara mengatasi kondisi ini:

1. Perubahan gaya hidup.

- Berhenti merokok.

- Menjaga berat badan ideal.

- Meningkatkan aktivitas fisik (30 menit olahraga sedang 5 kali seminggu).

- Mengelola stres melalui meditasi atau teknik relaksasi.

2. Perbaikan pola makan.

- Mengadopsi diet rendah lemak jenuh dan trans.

- Meningkatkan konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian utuh.

- Membatasi asupan garam dan gula.

- Mengonsumsi makanan kaya omega-3 (seperti ikan).

3. Pengobatan farmakologis.

- Statin: menurunkan kadar kolesterol.

- Antiplatelet (seperti aspirin): mencegah pembekuan darah.

- ACE inhibitor atau ARB: mengontrol tekanan darah.

- Beta-blocker: mengurangi beban kerja jantung.

4. Prosedur medis.

- Angioplasti: melebarkan arteri yang menyempit dengan balon.

- Pemasangan stent: memasang penyangga untuk menjaga arteri tetap terbuka.

- Atherectomy: menghilangkan plak dari arteri.

5. Pemantauan rutin.

- Cek kesehatan berkala.

- Pemeriksaan kolesterol dan tekanan darah secara teratur.

6. Rehabilitasi jantung.

- Program terstruktur yang melibatkan latihan, edukasi, dan dukungan.

7. Hidrasi yang cukup.

- Minum air putih yang cukup membantu menjaga viskositas darah