Brilio.net - Di dunia memasak, terdapat berbagai jenis alat yang memudahkan proses menyiapkan hidangan tersebut. Salah satu alat dapur yang semakin populer di dunia kuliner adalah panci presto. Meskipun terlihat mirip dengan panci biasa, panci presto memiliki beberapa perbedaan signifikan yang menjadikannya menarik bagi berbagai kalangan. Salah satunya adalah memberikan kemudahan dan kecepatan ketika memasak.

Panci biasa, meskipun fungsional, tapi tidak mampu mengatur tekanan dan suhu seperti panci presto. Nah, panci presto dirancang dengan sistem penutup kedap udara, memungkinkan tekanan di dalamnya meningkat saat proses memasak. Dengan begitu, panci presto dapat mempercepat mengolahan nmasakan.

Tak ketinggalan, panci presto juga dilengkapi dengan katup pengaman untuk memastikan bahwa tekanannya tetap terjaga selama proses memasak.

Panci presto sangat serbaguna dan dapat digunakan untuk berbagai jenis masakan. Baik yang teksturnya keras seperti daging hingga empuk seperti tahu. Di antaranya, dapat mengolah daging, kacang-kacangan, membuat sup, menanak nasi, dan menu lainnya.

Tapi, ternyata ada makanan yang nggak boleh dimasak pakai panci presto, lho. Pasalnya, makanan tersebut justru meningkatkan risiko panci presto meledak, nih. Penasaran apa saja makanan yang nggak boleh diolah pakai paci presto? Berikut BrilioFood lansir dari berbagai sumber pada Senin (29/7).

1. Makanan bertepung.

foto: pexels.com

Makanan bertepung atau yang terbuat dari tepung seperti pasta, nasi, dan lain sebagainya dapat mengental serta menyumbat ventilasi panci presto. Jika ventilasi tersumbat oleh makanan bertepung, uap tidak dapat keluar dengan baik, yang dapat menyebabkan tekanan berlebih di dalam panci. Hal ini berpotensi menyebabkan tutup panci terbuka secara paksa atau bahkan meledak.

2. Sayuran hijau.

Beberapa sayuran hijau mengandung pati dan serat yang dapat terlepas saat dimasak. Ketika sayuran ini dimasak di bawah tekanan tinggi, pati dan serat dapat bercampur dengan uap serta air, membentuk busa yang lebih kental. Jika busa ini menyumbat katup atau ventilasi, uap tidak dapat keluar dengan baik. Hal ini menyebabkan tekanan di dalam panci presto meningkat, berpotensi menyebabkan alat dapur tersebut mengalami malfungsi, termasuk risiko ledakan.

3. Makanan yang mengandung banyak lemak.

foto: pexels.com

Daging berlemak atau makanan berminyak bisa menghasilkan banyak uap dan menyebabkan tekanan berlebih. Uap yang dihasilkan dari lemak dan minyak dapat mengandung partikel makanan yang lebih besar, bisa menyumbat jalur ventilasi atau katup pembuangan. Jika ventilasi tersumbat, tekanan di dalam panci presto pun naik lebih cepat, berpotensi menyebabkan risiko ledakan.

4. Makanan mengandung busa.

Kacang-kacangan dan bahan makanan yang menghasilkan banyak busa saat dimasak bisa menyumbat ventilasi panci presto, berisiko memicu masalah. Karena risiko ini, sebaiknya hindari memasak kacang-kacangan menggunakan panci presto. Jika terpaksa, pastikan untuk memantau dan menggunakan teknik yang tepat, seperti merendamnya dahulu dan jangan banyak-banyak porsinya untuk mencegah pembentukan busa yang berlebihan.

5. Bahan beras.

Menggunakan beras untuk membuat bubur atau nasi dengan panci presto dapat menyebabkan pengentalan dan penyumbatan yang berbahaya, lho. Jika tekanan di dalam panci terlalu tinggi dan tidak ada cara untuk melepaskan uap, bisa menyebabkan tutup panci terbuka secara paksa atau bahkan meledak. Ini adalah risiko serius yang perlu dihindari saat menggunakan panci presto.

6. Makanan fermentasi.

foto: pexels.com

Seperti kimchi, karena gas yang dihasilkan saat memasak dapat meningkatkan tekanan dengan cepat dan berpotensi berbahaya. Ketika tekanan mencapai titik kritis dan tidak dapat dikeluarkan, ada risiko kebocoran atau ledakan panci presto. Ini sangat berbahaya bagi pengguna dan dapat menyebabkan cedera atau kerusakan.

7. Telur rebus.

Memasak telur utuh menggunakan panci presto bisa menyebabkan bahan makanan tersebut meledak karena tekanan yang terbentuk di dalamnya. Kulit telur memiliki ketahanan yang cukup baik, tetapi tidak dapat menahan tekanan sangat tinggi. Ketika tekanan di dalam telur mencapai batas maksimum, kulitnya bisa pecah dan menyebabkan bahan makanan tinggi protein ini meledak.

8. Buah terutama yang mengandung banyak air.

foto: pexels.com

Buah yang mengandung banyak air, seperti semangka, dapat menghasilkan uap berlebih dan meningkatkan tekanan, yang dapat berbahaya. Jika ingin mengolah buah, pertimbangkan metode lain seperti mengukus atau memanggang yang lebih aman dan tidak berisiko menyebabkan masalah tekanan.

9. Makanan yang mengandung asam tinggi.

Makanan tinggi asam seperti tomat atau lemon, dapat bereaksi dengan logam panci dan meningkatkan risiko korosi, serta menghasilkan gas berbahaya. Ketika gas terperangkap dalam panci dan tidak dapat dikeluarkan, tekanan di dalam presto dapat meningkat dengan cepat. Dapat berbahaya karena riskan menyebabkan tutup panci terbuka secara paksa atau bahkan meledak.

10. Makanan dengan banyak air.

Sup atau kaldu yang berisi terlalu banyak cairan dapat menyebabkan panci terlalu penuh, berisiko menyumbat ventilasi dan memicu tekanan berlebih. Tekanan yang berlebihan di dalam panci dapat menyebabkan percikan sup atau kaldu panas keluar dari presto. Kejadian ini berpotensi membahayakan pengguna dan menyebabkan luka bakar.

11. Makanan dengan tekstur kulit keras.

foto: pexels.com

Makanan jenis ini misalnya labu, karena kulitnya bisa menghalangi uap untuk keluar, menyebabkan tekanan berlebihan. Ketika labu dipanaskan, cairan di dalamnya akan menguap, dan jika kulitnya tidak dapat menampung tekanan ini, dapat menyebabkan panci rusak. Untuk menghindari risiko kerusakan pada panci, disarankan untuk memotong labu menjadi potongan kecil sebelum dimasak dalam presto.