Brilio.net - Belakangan ini pembahasan tentang bau ketiak tengah ramai jadi pembahasan di media sosial. Hal tersebut tak lepas dari isu yang ramai menyebut jika menantu Presiden Joko Widodo, Erina Gudono bau ketiak. Terlepas dari kabar tersebut, bau badan yang berasal dari bau ketiak memang menjadi masalah yang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari.
Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, bau badan juga dapat memengaruhi kepercayaan diri dan interaksi sosial seseorang. Meskipun kebersihan diri dan penggunaan deodoran merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah ini, ternyata makanan yang dikonsumsi juga memiliki peran yang signifikan dalam memicu timbulnya bau ketiak.
-
10 Makanan ini bikin bau badan, lho! Gorengan, salah satunya! Bau badan tak melulu dihasilkan karena banyaknya aktivitas yang memicu keringat, dan tak melulu disebabkan karena kelenjar keringat bermasalah.
-
Tanpa pakai jeruk purut, ini trik hempaskan bau ketiak agar segar kembali pakai 1 daun Kondisi ini membuat kulit lebih mudah terinfeksi jamur dan mempengaruhi bau ketiak.
-
7 Makanan penyebab kentut jadi bau dan lebih sering, hati-hati konsumsi berlebihan Beberapa makanan bisa menyebabkan produksi gas berlebih pada pencernaan yang berakibat kentut lebih sering.
[KUIS] Reaksi pasangan saat kamu beli roti Rp400 ribu bisa ungkap level dia memanjakan kamu
Kelenjar apokrin yang terletak di area ketiak menghasilkan keringat yang kaya akan protein dan lemak. Ketika bakteri yang ada di kulit memecah keringat ini, timbullah bau yang tidak sedap. Beberapa jenis makanan tertentu dapat memengaruhi komposisi keringat, sehingga menyebabkan bau yang lebih kuat atau bahkan mengubah aromanya menjadi lebih menyengat.
Selain itu, beberapa makanan juga dapat meningkatkan produksi keringat, yang pada gilirannya akan memberikan lebih banyak "makanan" bagi bakteri penyebab bau. Proses metabolisme tubuh terhadap makanan tertentu juga dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang dikeluarkan melalui keringat dan memengaruhi aroma tubuh.
Jika kamu ingin menjaga agar badan tetap harum dan terhindar dari masalah bau ketiak, penting untuk menghindari sejumlah makanan tertentu. Dengan memahami pengaruh makanan-makanan ini terhadap aroma tubuh, kamu dapat membuat pilihan yang lebih bijak dalam pola makan sehari-hari, sehingga tidak hanya menjaga kesehatan tubuh tetapi juga menjaga kesegaran dan kenyamanan diri.
[KUIS] Berapa banyak uang yang kamu habiskan untuk 1 potong roti? Temukan sifat aslimu di sini
Lebih jelasnya, berikut 10 makanan yang bisa memicu timbulnya bau ketiak yang telah BrilioFood rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (23/8).
1. Bawang putih.
foto: freepik.com
Bawang putih dikenal sebagai bumbu yang memberikan cita rasa gurih dan aroma khas pada masakan. Namun, konsumsi bawang putih dalam jumlah besar dapat memengaruhi aroma tubuh, termasuk bau ketiak. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa sulfur dalam bawang putih yang disebut allisin. Ketika bawang putih dicerna, allisin dipecah menjadi senyawa-senyawa yang mengandung sulfur, seperti allyl methyl sulfide.
Senyawa-senyawa ini kemudian diserap ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui pori-pori kulit dan paru-paru, menyebabkan bau yang khas dan cenderung tidak sedap. Efek ini dapat bertahan hingga 24 jam setelah konsumsi, tergantung pada jumlah bawang putih yang dikonsumsi dan metabolisme individu.
2. Bawang merah.
Seperti halnya bawang putih, bawang merah juga mengandung senyawa sulfur yang dapat memengaruhi aroma tubuh. Meskipun efeknya mungkin tidak sekuat bawang putih, konsumsi bawang merah dalam jumlah besar tetap dapat berkontribusi pada timbulnya bau ketiak yang tidak diinginkan. Senyawa sulfur dalam bawang merah, seperti propyl mercaptan, dapat terurai dalam tubuh dan dikeluarkan melalui keringat dan napas.
Proses ini dapat menyebabkan aroma tubuh yang kurang menyenangkan, terutama jika dikombinasikan dengan faktor-faktor lain seperti aktivitas fisik yang intens atau kondisi lingkungan yang panas. Untuk mengurangi efek ini, sebaiknya batasi konsumsi bawang merah, terutama dalam bentuk mentah atau setengah matang.
3. Daging merah.
foto: freepik.com
Konsumsi daging merah secara berlebihan dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya bau ketiak yang kurang sedap. Hal ini terkait dengan kandungan lemak jenuh dan protein yang tinggi dalam daging merah yang memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh. Selama proses pencernaan yang panjang ini, bakteri di usus memecah sisa-sisa protein menjadi senyawa yang mengandung sulfur.
Senyawa-senyawa ini kemudian diserap ke dalam aliran darah dan akhirnya dikeluarkan melalui keringat, sehingga menyebabkan aroma tubuh yang kurang menyenangkan. Selain itu, lemak jenuh dalam daging merah juga dapat meningkatkan produksi minyak di kulit yang menjadi makanan bagi bakteri penyebab bau badan.
4. Makanan pedas.
foto: freepik.com
Makanan pedas, seperti cabai atau saus yang mengandung capsaicin dapat meningkatkan produksi keringat di tubuh. Ketika mengonsumsi makanan pedas, tubuh bereaksi dengan meningkatkan suhu internal dan mempercepat metabolisme. Sebagai respons, tubuh akan memproduksi lebih banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh.
Peningkatan produksi keringat ini dapat menyebabkan area ketiak menjadi lebih lembap, menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab bau. Selain itu, beberapa komponen dari makanan pedas juga dapat dikeluarkan melalui keringat, menambah aroma yang kurang menyenangkan. Jika kamu rentan terhadap bau badan, sebaiknya batasi konsumsi makanan pedas.
5. Brokoli dan kubis.
foto: freepik.com
Sayuran seperti brokoli, kubis, dan kembang kol memang menyehatkan, namun juga bisa menyebabkan bau ketiak. Sayuran ini mengandung senyawa sulfur yang tinggi, ketika dicerna oleh tubuh dapat menghasilkan gas yang dikeluarkan melalui keringat.
Meskipun sulfur bermanfaat untuk kesehatan, sayangnya, bau yang dihasilkannya seringkali tidak menyenangkan. Bau sulfur ini dapat bertahan lama di tubuh dan menyebabkan aroma ketiak yang kurang sedap. Jika kamu sering mengalami masalah bau badan, mungkin sebaiknya membatasi konsumsi sayuran yang kaya sulfur.
6. Makanan olahan dan cepat saji.
Makanan olahan dan cepat saji seringkali mengandung bahan pengawet, penyedap rasa, dan lemak jenuh dalam jumlah tinggi. Konsumsi berlebihan dari jenis makanan ini dapat memengaruhi aroma tubuh secara negatif. Bahan-bahan kimia dalam makanan olahan dapat memengaruhi komposisi keringat, sementara lemak jenuh dapat meningkatkan produksi minyak di kulit.
Selain itu, makanan olahan dan cepat saji cenderung miskin serat dan nutrisi penting yang dapat memperlambat proses pencernaan dan metabolisme. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan toksin dalam tubuh yang kemudian dikeluarkan melalui keringat, sehingga menghasilkan bau yang kurang menyenangkan. Untuk menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh, sebaiknya batasi konsumsi makanan olahan dan cepat saji, dan perbanyak konsumsi makanan segar dan alami.
7. Kopi dan minuman berkafein.
foto: freepik.com
Kopi dan minuman berkafein lainnya dapat meningkatkan aktivitas kelenjar keringat, termasuk kelenjar apokrin di area ketiak. Kafein merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan detak jantung yang dapat menyebabkan peningkatan produksi keringat. Peningkatan keringat ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih lembap di area ketiak, mendukung pertumbuhan bakteri penyebab bau.
Selain itu, kafein juga bersifat diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Dehidrasi dapat membuat keringat menjadi lebih pekat dan berbau lebih kuat. Meskipun kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, jika kamu sensitif terhadap bau badan, sebaiknya batasi konsumsi kafein, terutama sebelum situasi di mana kamu ingin merasa segar dan percaya diri.
8. Makanan tinggi gula.
Konsumsi makanan yang tinggi gula dapat memengaruhi aroma tubuh melalui beberapa mekanisme. Pertama, gula dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri di usus dan pada permukaan kulit. Bakteri ini kemudian memecah gula menjadi senyawa-senyawa yang dapat menyebabkan bau tidak sedap ketika dikeluarkan melalui keringat.
Kedua, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang signifikan. Ketika kadar gula darah turun dengan cepat setelah konsumsi makanan manis, tubuh dapat merespons dengan memproduksi lebih banyak keringat. Peningkatan produksi keringat ini dapat menyebabkan area ketiak menjadi lebih lembap, menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab bau.
9. Produk susu.
foto: freepik.com
Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan bau badan setelah mengonsumsi produk susu. Hal ini dapat terkait dengan intoleransi laktosa atau kesulitan dalam mencerna protein susu. Ketika tubuh kesulitan mencerna komponen susu, dapat terjadi fermentasi di usus yang menghasilkan gas dan senyawa berbau.
Senyawa-senyawa ini kemudian dapat diserap ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui keringat, menyebabkan perubahan pada aroma tubuh. Selain itu, lemak dalam produk susu juga dapat memengaruhi komposisi keringat, potensial menyebabkan bau yang lebih kuat. Jika kamu merasa produk susu memengaruhi aroma tubuh kamu, cobalah untuk mengurangi konsumsinya atau mencari alternatif seperti susu nabati.
10. Makanan fermentasi.
Makanan fermentasi seperti kimchi, sauerkraut, atau yogurt memiliki banyak manfaat kesehatan, namun juga dapat memengaruhi aroma tubuh. Proses fermentasi menghasilkan berbagai senyawa, termasuk asam laktat dan bakteri probiotik. Meskipun sebagian besar senyawa ini bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, beberapa di antaranya dapat diserap ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui keringat.
Senyawa-senyawa ini dapat memberikan aroma yang khas pada keringat, yang mungkin dianggap kurang menyenangkan oleh beberapa orang. Namun, perlu diingat bahwa efek ini biasanya sementara dan dapat bervariasi antar individu. Jika kamu menyukai makanan fermentasi namun khawatir tentang efeknya terhadap aroma tubuh, cobalah untuk mengonsumsinya dalam jumlah moderat dan perhatikan respons tubuh kamu.